Dunia wirausaha membutuhkan manusia yang memiliki inovasi dan keberanian dalam menciptakan sebuah [kwd]usaha baru[/kwd]. Kreativitas adalah kunci mutlak bagi seseorang untuk bisa meraih sukses dalam persaingan bisnis. Tanpa dibekali kemampuan tersebut, maka seseorang yang masuk ke dalam dunia bisnis tidak akan mampu meraih kesuksesan dan cenderung menjadi bagian kecil dalam dunia usaha.
Padahal di tengah resesi ekonomi dunia seperti sekarang ini, dunia bisnis banyak dijadikan pilihan manusia dalam mendapatkan penghasilan. Ketidakpastian dunia kerja dan semakin sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, menuntut kreativitas tersendiri bagi semua orang untuk bisa tetap bertahan hidup.
Dan tuntutan untuk mencari kreativitas tersebut, bukan hanya dibebankan pada mereka yang hendak membuka usaha baru. Namun juga ditujukan bagi mereka yang sudah terjun ke dunia usaha untuk tetap berpikir maju dan kreatif. Hal ini ditujukan agar aktivitas bisnis yang sudah dijalankan, bisa tetap berjalan dan bergerak seiring dengan perkembangan zaman.
Karena sebuah usaha bisnis yang tidak dibekali dengan kemampuan dan kemauan untuk mengikuti perkembangan zaman, lambat tapi pasti usaha tersebut akan tersisihkan dan mengalami kehancuran. Seperti pada dunia perdagangan. Hampir semua orang yang bergerak dalam aktivitas perdagangan, selalu dituntut untuk mengenal teknologi internet.
Kondisi ini mengingat pada era sekarang ini, internet sudah menjadi kebutuhan mutlak bagi semua orang. Tidak ada satu sektor kehidupan pun yang terlepas dari jasa internet. Perdagangan berbasis internet atau online shop, demikian subur tumbuh dan berkembang. Apalagi berbagai kemudahan yang ditawarkan dalam proses pendirian sebuah online shop ini, menjadikan banyak orang melirik bisnis tersebut.
Demikian pula, bagi mereka yang bergerak dalam bisnis lain, seperti kontraktor. Pada saat ini, kegiatan penawaran tender proyek nyaris semuanya menggunakan internet. Mulai dari pengumuman proyek, hingga pelaksanaan lelang tender dan juga pengumuman persyaratan untuk mengikuti tender. Semua disampaikan melalui internet. Sehingga, bagi perusahaan kontraktor yang tidak memiliki pengalaman di bidang internet, mereka tidak akan lagi mampu mendapatkan tender seperti para pesaingnya.
Keluar Dari Persaingan
Persaingan yang terlalu ketat, seringkali membawa dampak yang kurang baik dalam perkembangan sebuah usaha. Untuk mereka yang memiliki modal kuat dan sudah memiliki posisi, bukan hal sulit untuk terus bersaing dalam kancah persaingan. Hal ini karena mereka akan selalu mampu mengikuti apa yang menjadi permainan pasar dalam upaya memenangkan pertempuran bisnis tersebut.
Hal ini berbeda dengan mereka yang memiliki keterbatasan modal serta masih belum terlalu lama masuk ke dunia usaha tersebut. Bisa dipastikan kelompok inilah yang akan menjadi korban pertama kali dalam sebuah persaingan bisnis. Tidak jarang, sebelum usaha yang mereka jalankan mendapatkan keuntungan atau minimal meraih titik impas, usaha yang dijalankan harus mengalami kebangkrutan.
Di dalam konsep bisnis, persaingan yang terjadi dalam sebuah usaha digambarkan sebagai sebuah lautan. Dimana warna lautan tersebut akan ditentukan seberapa banyak pelaku bisnis yang bermain dalam sebuah sektor usaha tersebut.
Sebuah usaha baru yang belum banyak terdapat pesaing, akan digambarkan sebagai sebuah lautan biru. Dimana dalam lautan tersebut, kondisinya masih sangat sehat dan kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya sebuah usaha. Sehingga, sektor bisnis ini layak untuk dimasuki dan menjadi pilihan seseorang untuk masuk ke dalamnya.
Sebaliknya, sebuah usaha yang sudah dipenuhi para pelaku bisnis serta diwarnai persaingan yang kurang sehat, akan digambarkan sebagai sebuah lautan merah. Warna merah ini diibaratkan sebagai warna darah, karena persaingan usaha yang terjadi sudah dalam taraf yang kurang sehat. Dampaknya, akan terjadi persaingan yang berujung pada penurunan harga jual produk.
Semua perusahaan akan berlomba-lomba menurunkan harga produk demi meraih simpati calon konsumen. Jika ini dibiarkan dalam jangka waktu lama, akan menjadi sebuah jalan menuju kematian aktivitas usaha. Karena penurunan harga jual produk, akan berdampak pada semakin turunnya angka keuntungan. Lebih parah lagi, jika pada akhirnya perusahaan hanya mengejar angka penjualan dan mengabaikan nilai keuntungan.
Pada kondisi ini, sebuah persaingan usaha bisa dikatakan dalam kondisi yang sudah berdarah-darah. Sebab, proses yang terjadi bukan lagi sekedar bagaimana mendapatkan konsumen dan mengangkat angka penjualan produk. Namun sudah mengarah pada bagaimana mematikan pesaing dengan cara apapun, termasuk menjual produk di bawah harga produksi. Tentunya, ini bukan sebuah kondisi yang sehat untuk masuk ke dalam persaingan di sektor tersebut.
Berubah
Salah satu kunci untuk meraih keberhasilan dalam menjalankan sebuah usaha baru adalah keterbukaan pikiran untuk mau mengikuti perubahan. Dengan cara ini, kita akan berada dalam posisi fleksibel dalam mengikuti kemana arah usaha yang positif. Jika kita hanya berdiam diri dan merasa puas dengan strategi lama yang pernah dijalankan, hampir dipastikan kita akan mengalami kehancuran dan kegagalan berbisnis.
Mereka yang hendak menjalankan sebuah usaha baru, tidak perlu ragu untuk berani berpikir berbeda. Salah satu filosofi yang bisa dipilih adalah “jangan berlari di mana bola berada, tapi berlarilah kemana bola akan bergulir”. Konsep ini mengajarkan kepada kita, untuk jangan sekadar memilih sebuah sektor usaha yang pada saat ini nampak mengggiurkan.
Namun sebaliknya, kita harus bisa memilih posisi pada sebuah usaha yang dalam jangka waktu mendatang akan menghasilkan peluang besar. Untuk pemahaman ini, sudah banyak contoh kasus yang bisa kita lihat.
Tengok saja dalam bisnis air mineral dalam kemasan. Pada awal kemunculannya di tahun 80an, penggagas bisnis air mineral dalam kemasan ini bahkan sempat disebut sebagai pengusaha gila. Hal ini karena dirinya berani menjual harga air putih yang nyaris sama harganya dengan harga bensin pada saat itu.
Namun, pada saat ini kita sudah melihat bukti bahwa air minum dalam kemasan menjadi salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Kondisi ini seiring dengan menurunnya kualitas air tanah dan juga peningkatan kesadaran akan kualitas kesehatan masyarakat.
